Cari Blog Ini

Rabu, 04 Agustus 2010

Tari Tiga Etnis

Tari Tiga Etnis
http://issuu.com/ptkpost/docs/26072010

Pembukaan Peksiminas berlangsung meriah. Beberapa tarian khas Kalbar disambut dengan tepukan tangan dan teriakan dari audiens. Suara alunan musik khas suku Dayak menyeru di ruangan Audit Untan. Dentingan-dentingan musik serta gendang mengantarkan enam orang penari laki-laki ke pentas. Tarian itu berhasil menyedot perhatian penonton yang ada di ruang tersebut. Seolah-olah berada di alam. Tarian yang dipadukan dengan musik dan suara manusia mengantarkan aura mistik seketika.Ketakjuban penonton terlihat dari hampir semua kursi peserta di ruangan harus menjadi objek injakan mereka karena tidak mau ketinggalan dengan moment tersebut. Setelah tarian usai, tiba-tiba muncul wanita dengan musik dan tarian Melayu yang membuat penonton semakin tertarik.

Jepretan kamera tidak henti-hentinya ditujukan kepada penari. Lebih mengherankan lagi dari beberapa penonton kontan begitu takjub karena kedatangan penari perempuan suku Thionghoa yang juga ikut meramaikan pentas seni pembukaan Peksiminas pagi itu.Tarian Tiga Etnis, melambangkan tari ciri Khas Kalbar yang menunjukkan bahwa Kalbar miliki beragam suku bangsa dengan dominasi suku Dayak, Melayu dan Thionghoa. Nanang Sasmita, salah satu official dari Kalimantan Timur, megungkapkan tarian tiga etnis yang dilihatnya begitu bagus. Tarian tersebut membuktikan berbeda-beda suku namun bisa satu dalam hasil karya. Tarian itu bisa mengajarkan bahwa Kalbar beragam akan suku. “Tarian ini memberikan arti dalam buat pemersatu bangsa. Tarian ciri khas Kalbar yang bisa memberikan nilai-nilai budaya yang ada,” kata bapak yang membawa pesertanya sekitar 26 orang dari tangkai seni yang diperlombakan.

Paryadi, Wakil Walikota Pontianak mengatakan acara pembukaan peksiminas di Untan sukses. “Kompetisi ini merupakan kompetisi yang bisa memperlihatkan budaya dan potensi kesenian Kalbar yang telah ada,” ujarnya. Rektor Untan Prof Dr Chairil Effendy saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Peksiminas mengucapkan terimakasih kepada BPSNI Nasional yang telah memberikan kesempatan kepada BPSNI Kalbar sehingga dapat menyelenggarakan Peksiminas X di Pontianak. “Kita patut berbangga karena ini kali pertamanya Peksiminas diadakan di pulau Kalimantan. Terimakasih kepada seluruh pimpinan daerah, serta seluruh perguruan tinggi yang ada di Kalbar yang telah memberikan dukungannya hingga acara ini terselenggara,” ujarnya.

http://issuu.com/ptkpost/docs/26072010

http://disbudpar.kalbarprov.go.id/news/399-pekan-seni-mahasiswa-nasional-resmi-dibuka.html

Terima 240 Mahasiswa

Minggu, 04 Juli 2010 , 10:05:00

SEKOLAH Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Kutai Timur kembali membuka seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) untuk tahun akademik 2010/2011. Ada sekitar 240 mahasiswa yang akan diterima masuk untuk mengisi lima program studi.

“Untuk tahun ini, kami hanya akan menerima 240 mahasiswa baru,” kata Nanang Sasmita Ketua Panitia SPMB Stiper, Kamis (1/7).

Berdasarkan prosedur penerimaan, calon mahasiswa baru sudah mulai mengambil ataupun mengembalikan formulir pendaftaran sejak tanggal 21 Juni hingga 31 Juli lalu pada jam kerja dengan biaya pendaftaran sebesar Rp 150 ribu. Selanjutnya calon mahasiswa dapat mengambil nomor tes seleksi di sekretariat pendaftaran saat pengembalian berkas. Sedangkan tes SPMB, akan dilaksanakan pada tanggal 2 dan 3 Agustus mendatang.

Ditambahkan oleh Nanang, pada pelaksanaan tes SPMB hari pertama calon mahasiswa akan diberi soal ujian bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta matematika. Di hari kedua berupa soal fisika, kimia, biologi serta ilmu pengetahuan umun yakni Pancasila. “Hasil testing akan diumumkan pada 9 Agustus di Kampus,” jelasnya.

Setelah diterima, mahasiswa selanjutnya diharusnkan melakukan herregistrasi pada tanggal 16 hingga 26 Agustus. Ada empat program stud tersedia di kampus kebanggaan masyarakat Kutim ini yakni Agroteknologi, Kehutanan, Teknik Pertanian dan Program Studi Ilmu Kelautan. Kualifikasi dosen pengajar di kampus yang dibiayai oleh Pemkab Kutim ini juga sangat baik mulai dari dosen kualifikasi guru besar, strata 3 (S3), strata 2 (S2) dan dosen S1. Ada sekitar 70 dosen tetap dan dosen tidak tetap yang siap mengajar para mahasiswa pada jadwal regular perkuliahan Senin hingga Jumat.

Dijelaskan pula oleh Nanang, untuk para calon mahasiswa baru dapat mendaftar pada tiga jalur yakni jalur bebas tes masuk seperti putra-putri terbaik tiap kecamatan di Kutim dengan kuota 10 orang per kecamatan dengan menunjukkan surat rekomendasi dari camat atau kepala desanya, satu orang siswa-siswi terbaik SMA atau sederajat di Kutim dengan surat rekomendasi kepala sekolah beserta fotokopi raport semester 1 hingga 6 dilegalisir serta utusan instansi Pemkab Kutim juga dengan surat rekomendasi. Kemudian Stiper juga menerima mahasiswa transfer dari diploma III (D3) jurusan ilmu pertanian.

“Sedangkan mahasiswa jalur umum tetap mengikuti tes SPMB,” ujar Nanang. “Calon mahasiswa harus WNI (warga Negara indonesia), membuat SKCK (surat keterangan catatan kriminal) dari kepolisian, surat keterangan lahir bagi calon mahasiswa rekomendasi kecamatan, salinan ijazah yang dilegalisir, surat keterangan sehat dari dokter dan surat rekomendasi bagi mahasiswa rekomendasi instansi atau kecamatan,” tambahnya lagi. (kmf4)

http://www.kaltimpost.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=65341

Kalbar Ingin Tampil Terbaik

Senin, 26 Juli 2010 , 08:00:00

MEMUKAI: Tarian Tiga Etnis pada pembukaan Peksiminas X di Auditorium Untan, Minggu (25/7) memukai para undangan dan peserta. Agustina/Pontianak Post

PONTIANAK—Kontingan Kalbar berharap bisa memberikan hasil terbaik dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) X di Pontianak. Kegiatan ini resmi dibuka Minggu (25/7) di Auditorium Untan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Diknas Joko Santoso. Ketua Kontingen Peksiminas Kalbar, Usman A Gani mengatakan, sebagai tua rumah pihaknya optimis dapat memberikan yang terbaik. Apalagi, lanjutnya, kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan di Pulau Kalimantan. Pihaknya akan menggunakan kesempatan itu sebaik mungkin.“Kontingen Kalbar mempunyai modal utama. Kita adalah tuan rumah tentunya akan lebih bersemangat dengan banyaknya suporter,”kata Usman A Gani.

Kalbar mengikuti 16 tangkai perlombaan dengan jumlah kontingen 31 orang. Hal itu dilakukan karena pada peksiminas sebelumnya, Untan terbatas mengirimkan kontingen karena keterbatasan biaya.Optimis Usman A Gani pada kegiatan kali ini tidak terlepas prestasi sebelumnya ketika Untan menjadi tuan rumah. “Tahun 2006 lalu saat Untan menjadi tuan rumah perlombaan MTQ mahasiswa tingkat nasional, saya dan panitia kala itu mempunyai mimpi besar agar dapat menjadi juara umum. Atas usaha dan kerja keras akhirnya Untan mampu mengganengkan qori dan qoriah terbaik asal Kalbar. Kali ini saya dan teman-teman panitia juga mempunyai mimpi yang sama. Semoga saja dengan kerja keras, mimpi menjadi juara umum kembali terwujud,”tandasnya.

Tari Tiga Etnis
Pembukaan Peksiminas berlangsung meriah. Beberapa tarian khas Kalbar disambut dengan tepukan tangan dan teriakan dari audiens. Suara alunan musik khas suku Dayak menyeru di ruangan Audit Untan. Dentingan-dentingan musik serta gendang mengantarkan enam orang penari laki-laki ke pentas. Tarian itu berhasil menyedot perhatian penonton yang ada di ruang tersebut. Seolah-olah berada di alam. Tarian yang dipadukan dengan musik dan suara manusia mengantarkan aura mistik seketika.Ketakjuban penonton terlihat dari hampir semua kursi peserta di ruangan harus menjadi objek injakan mereka karena tidak mau ketinggalan dengan moment tersebut. Setelah tarian usai, tiba-tiba muncul wanita dengan musik dan tarian Melayu yang membuat penonton semakin tertarik.

Jepretan kamera tidak henti-hentinya ditujukan kepada penari. Lebih mengherankan lagi dari beberapa penonton kontan begitu takjub karena kedatangan penari perempuan suku Thionghoa yang juga ikut meramaikan pentas seni pembukaan Peksiminas pagi itu.Tarian Tiga Etnis, melambangkan tari ciri Khas Kalbar yang menunjukkan bahwa Kalbar miliki beragam suku bangsa dengan dominasi suku Dayak, Melayu dan Thionghoa. Nanang Sasmita, salah satu official dari Kalimantan Timur, megungkapkan tarian tiga etnis yang dilihatnya begitu bagus. Tarian tersebut membuktikan berbeda-beda suku namun bisa satu dalam hasil karya. Tarian itu bisa mengajarkan bahwa Kalbar beragam akan suku. “Tarian ini memberikan arti dalam buat pemersatu bangsa. Tarian ciri khas Kalbar yang bisa memberikan nilai-nilai budaya yang ada,” kata bapak yang membawa pesertanya sekitar 26 orang dari tangkai seni yang diperlombakan.

Paryadi, Wakil Walikota Pontianak mengatakan acara pembukaan peksiminas di Untan sukses. “Kompetisi ini merupakan kompetisi yang bisa memperlihatkan budaya dan potensi kesenian Kalbar yang telah ada,” ujarnya. Rektor Untan Prof Dr Chairil Effendy saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Peksiminas mengucapkan terimakasih kepada BPSNI Nasional yang telah memberikan kesempatan kepada BPSNI Kalbar sehingga dapat menyelenggarakan Peksiminas X di Pontianak. “Kita patut berbangga karena ini kali pertamanya Peksiminas diadakan di pulau Kalimantan. Terimakasih kepada seluruh pimpinan daerah, serta seluruh perguruan tinggi yang ada di Kalbar yang telah memberikan dukungannya hingga acara ini terselenggara,” ujarnya.

Dirjen Pendidikan Tinggi Diknas Joko Santoso mengungkapkan Peksiminas dapat dijadikan wadah dalam menyalurkan minat dan bakat mahasiswa sehingga mengembangkan dan melestarikan budaya Indonesia serta menumbuhkan sensitifitas, mendisiplinkan dan kekompakan serta kebersamaan yang akan terjadi antar daerah.“Seni merupakan bahasa universal, tidak mengenal batasan sebagai bentuk perwujudan pemersatu bangsa. Tidak hanya mencari kemenangan tapi lebih pada pembentukan karakter sebagai generasi muda yang jujur dan kompetitif, mereka bisa menyampaikan bakatnya serta idenya di dalam Peksiminas kali ini,” kata Joko.Gurbenur Kalbar yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Alexius Akim menjelaskan sebagai tuan rumah, Kalbar mengucapkan selamat datang kepada semua peserta, apalagi Peksiminas kali ini bertepatan dengan kunjungan Kalbar 2010. “Peksiminas kali ini, saya berharap dari beberapa daerah bisa berkunjung di tempat rekreasi dan mencoba makanan khas Kalbar,” akunya.Ia menambahkan dengan adanya Peksiminas bisa memberikan dampak positif dan melatih diri bagi para peserta, dan sukses kedepannya.(tin/ash)

http://www.pontianakpost.com/index.php?mib=berita.detail&id=36781

http://70.40.222.207/thebuzz/48-news/1833-kalbar-ingin-tampil-terbaik-

Nanang Sasmita, NIM 20603019

Nanang Sasmita; 20603019; Model Kebun Masyarakat Untuk Pengembangan Lahan Agroforestri (Studi Kasus di Kebun Tradisional Desa Pangadegan, Kecamatan Ranca Kalong, Kabupaten Sumedang); Biologi; ITB; 28-Mar 2005

http://www.sith.itb.ac.id/profile/undang.html

Pengembangan Lahan Agroforestri

Nanang Sasmita; 20603019; Model Kebun Masyarakat Untuk Pengembangan Lahan Agroforestri (Studi Kasus di Kebun Tradisional Desa Pangadegan, Kecamatan Ranca Kalong, Kabupaten Sumedang); Biologi; ITB; 28-Mar 2005

http://www.sith.itb.ac.id/profile/undang.html

International Publication (2003)

Title English :

NATIONAL PARK AS FOREST CONSERVATION AREA

Abstract English:

Indonesia is one of the Megabiodiversity country in the world, it is due to the very high variety . Indonesia has more than 17% from all species in the world event Indonesia has only 1,5 % large of the world. Biodiversity in its level, known as something that has an important role for human life. There are a few factors become the cause of biodiversity erotion, They are : The habitates being fragmented, exploitation, land, watter, and air polution, Climate change and also farm and forest industries activity. National park is the most ideal concervation area tipe as Indonesia Biodiversity concervation area. It caused by the national Park area larger than another concervation area. The most Prominent in national park management is the zonation sistem. They are a few zone in National park : main zone, jungle zone, utilizing zone and buffer zone.

Author : NANANG SASMITA

Publication year : 2003

Issue number : 0582-B3 http://www.fao.org/documents/art_dett.asp?lang=en&art_id=137845

FOREST CONSERVATION

NANANG SASMITA 1


Abstract

Indonesia is one of the Megabiodiversity country in the world, it is due to the very high variety . Indonesia has more than 17% from all species in the world event Indonesia has only 1,5 % large of the world. Biodiversity in its level, known as something that has an important role for human life.

There are a few factors become the cause of biodiversity erotion, They are : The habitates being fragmented, exploitation, land, watter, and air polution, Climate change and also farm and forest industries activity.

National park is the most ideal concervation area tipe as Indonesia Biodiversity concervation area. It caused by the national Park area larger than another concervation area. The most Prominent in national park management is the zonation sistem. They are a few zone in National park : main zone, jungle zone, utilizing zone and buffer zone.


Introduction

Indonesia is one of the Megabiodiversity country in the world, it is due to the very high variety . Indonesia has more than 17% from all species in the world event Indonesia has only 1,5 % large of the world. Biodiversity in its level, known as something that has an important role for human life.

There are a few factors become the cause of biodiversity erotion, They are : The habitates being fragmented, exploitation, land, watter, and air polution, Climate change and also farm and forest industries activity.

National park is the most ideal concervation area tipe as Indonesia Biodiversity concervation area. It caused by the national Park area larger than another concervation area. The most Prominent in national park management is the zonation sistem. They are a few zone in National park : main zone, jungle zone, utilizing zone and buffer zone.

Indonesia is one of the megabiodiversity country in the world, it is due to very higth variety of the biodiversity. Those biodiversity includes all the biodiversity level. That are genetic diversity, species diversity and ecosystem diversity. Indonesia has more than 17% from all species in the world, even Indonesia has only 1,3% large of the world. The endemism level of Indonesia is also high enough.

Interrelated with the ecosystem diversity. Indonesia has 47 different tipe natural ecosystem in mineral, it`s variation from a snow area and alpin meadow/savannah in Irian Jaya until a few tipe of low land forest. From deep lake ecosystem until a shallow swamp ecoystem and from a spectaculer seaweed ecosystem and mangrove swamp.

Interlated with the genetic diversity, Indonesia is known as one of the genetic diversity centre in the world. From world 12 disseminating genetic resources centre (say by vavilov), Indomalayan is one of it. During this time Indonesia is known as a genetic diversity centre for a many kinds of plant such as banana, durio, nutmeg and clove.

The Biodiversity Utility

Biodiversity in it`s level, known as something that has an important role for human life. A high genetic diversity from one population is a main "row material" for the superior species development to use it in the future (Sastrapraja, 1989).

Indonesian high species diversity is known has give many kinds of benefit for the society and country during this time, such as food sources, medicine, row material, rattan and so on (sastrapraja, 1989). For example Indonesia has more than in commercial tree species which has been used about USD 4,5 milyar per years. Indonesia is also rich for many kind of commersial rattan which give USD 200 million in value per years.

The high Indonesian ecosystem has also known gives a lot of benefits, they are as watter controlers, land protection, carbon adsorbtion, life supports (habitates) for a few wild animals species and estetics use by forest area in Java is precieted about USD 30 per hectars per years. The catching carbon value by 46 million on hectar Indonesian land conservation area is precieted about USD 0,4 - 0,9 billion peryears.

Mc. Nelly (1990) in Shucking and Anderson (1993) has explain the biodiversity used based on 3 main factors, they are :

a. Ecological function :

Watershed area includes maintainance and protection, and a plant and wild life species habitates.

b. Subsistention value :

Including food stock, fibers, medicines and the others product that consumes out of economic market.

c. Commercial use :

includes a harvested matterials such as wood, rattan, damar and collour materials and also genetical resources that used for farm and forest plant.

Biodiversity Threat

There are a few factors become acause of biodiversity erotion. A few International Assosiation such as WRI, IUCN, and UNEP (1995) identifying six main mechanism of biodiversity extinction process, they are : the habitates being fragmented, exploitation, land, watter and air polution. Global climates change also plant and forest industries activity. Because of those factors, an over habitates damage and species exploitation is a main threat factors for Indonesia biodiversity extence.

As we know, the main habitates for Indonesian biodiversity mayority (also the world) is tropical forest. Tropical rain forest is a place to live (home) for 50% -90% species on the earth (Mc Nelly 1990). So the Tropical Rain Forest damage become the biggest biodiversity threat.

Indonesian tropical rain forest, has being deforested and degradated in a bed level. The main factor couse those demage is an over wood exploitation activity, forest fire, nomaden farming and forest convertion. In 1990 it is predicted, forestry company large area (wood cutting area) is about 53,4 - 58 million hectars in 540 company. As we know the forestry company (timber estate) exploitation has mad ecosistem forest damage affect. In 1985 - 1989, Indonesian tropical rain forest that have being shifted by the nomaden farm is about 11,4 million hectars. Forest fire is almost happened every years, the biggest forest fire in 1983, has burns 3,6 million hectars forest in East Kalimantan. Until 1989, the conversion forest area for transmigration is about 4,5 million hectars, and to open area for new plantation (especially ruber and oil palm) in Indonesia development is predicted almost 2 million hectars (Soemantri, 1995).

Interrelated with the over species exploitation, just like expaired before, the rare a many wild animals species in this time such as Bali starling, Java rhinoceros, Java tiger, Sumatras tiger and soon is because of ilegal hunt of those species in a big number more then its reproduction.

Biodiversity Conservation Effort

Because of Indonesian biodiversity damage process that already happened, biodiversity conservation activity which already done in Indonesia including insitu and exsitu conservation. Insitu conservation is a biodiversity conservation in its original habitates (ussually in conservation area). And the exitu conservation is out of its original habitates conservation such as national park species, zoo, safari garden, arboretum, genetical bank conservation and etc.

According to the Indonesia law (UU No. 5 1990) about bionatural source conservation and its ecosystem, Indonesian conservation area (as insitu biodiversity conservation) is separated into 2 categories, they are : wild life reserve area and nature conservation area. Wild life reserve area is an area with a specific characteristic that have a main function a flora and fauna ecosystem support also life support. Cagar alam (sanctuary) and suaka margasatwa (wild animals asylum) are part of this suaka alam (natural secure) area chategory and nature conservation area is an area with a specific characteristic that have a function as life system protection and a sustainable resourse and ecosystem use national park.

Interrelated with the Indonesian land and watters, land conservation large area about 8% from Indonesian land and for watters conservation about 1% from indonesian ocean. These majority conservation area have been in nature ecosistem area.

National Park as a main Biodiversity Conservation Area

Between those few category that explained before, national park is the most ideal conservation area tipe as Indonesian biodiversity conservation area. It is caused by the national park area is larger than another conservation area.

The Indonesia law (UU No. 5 years 1990) about the nature biosource conservation and its ecosystem, national park definited as a nature conservation area which has an origional ecosystem, it`s managed with zonation system that used for research, sciences, education, ecotourism and recreation. Based on those definition, the most prominent in zonation system is National Park management. There are a few zona of national park they are the main zone, jungle zone, utilizing zone and buffer zone. The national park main zone usually has a function and management the same tipe with cagar alam (sanctuary) conservation management tipe, that is reffered to protection flora, fauna and its ecosystem spesification and its naturally development. Jungle zone has a same goods with suaka margasatwa (wild animals asylum), that is make or fauna diversity and unique life protects. Utilizing zone has a similary with ecotourism park, so it can be visited for recreation activity. Buffer zone is a zone that usually out of national park which supports interaction between society and national park.

With those explanation we know that national park is a united of many kind of another conservation area, and it located in a large area. According to the land biogeographs theory, a land can support more species life if the land larger and close to the another conservation land. Those theory implication is for conservation area absorver that is to biodiversity conservation area has tobe as large as posible, as compact as posible and as close as posible with the other conservation area. With those reason, national park become the most good category conservation area because of its large and compact area. unlike the other conservation area which has small area and seperated one to another.


1 Director of Bandung Forestry Club, Indonesia

http://www.fao.org/DOCREP/ARTICLE/WFC/XII/0582-B3.HTM

http://www.aseanbiodiversity.info/Abstract/53003912.pdf